Minggu, 02 Agustus 2015

Undang Rejeki Dengan Keajaiban Berbagi

mendatangkan rejeki

Fenomena muslim saat ini sangat kompleks terkait pemahaman rejeki. Ada yang berpendapat bahwa rejeki itu datang dengan sendirinya, dengan hanya memohon dan bersimpuh kepada Yang Maha kuasa secara otomatis rejeki bisa didapatkan. 

Sebahagian yang lain mengemukakan bahwa rejeki didapatkan atas hasil daya upaya dari diri pribadi tanpa melibatkan Tuhan sebagai penentu datangnya rejeki . Tanpa menafikan berbagai pendapat yang ada, boleh jadi kesemuanya benar, sebab itu pilihan yang mungkin masing-masing telah melakukan atau mengalami pembuktian. 

Hendaknya kita tidak mengatakan hal tersebut buruk dan cenderung lebih bijaksana. Namun tahukah anda, bahwa Tuhan telah melimpahkan potensi kepada tiap-tiap pribadi manusia untuk dapat menggapai rejeki yang telah Tuhan siapkan untuk dirinya. 

Hanya terkadang manusia lupa untuk mensyukuri apa yang telah diraih dan digapainya. Syukur secara sederhana memiliki arti memperlihatkan/menunjukan. Pada sisi lain Syukur dapat diartikan sebagai satu kata tunjuk kepada sebuah pohon yang sekali disirami namun berdaun rindang dan berbuah lebat, atau satu kata tunjuk kepada seekor kambing yang diberikan sedikit makan namun menjadikannya gemuk lagi sehat. 

Begitulah syukur bila dianalogikan sederhana. Hal ini berarti bahwa, jika seorang manusia memperoleh satu kenikmatan dari Tuhannya, maka ia justru akan memperlihatkan peragaan terbaik dalam melakukan pengabdian kepada Tuhannya. 

Ia akan senantiasa memiliki totalitas dalam kebajikan yang penuh kemantapan lagi berkesinambungan. Hal tersebut dilakukan sebagai perwujudan syukur dalam perbuatan, hingga ia tak akan pernah berfikir dan berani merusak nilai dari amal yang ia perbuat. Sebab segala hal yang ia jalani selalu melibatkan nama Tuhannya. Subhanallah. 

Syukur dalam rejeki identik dengan berbagi kepada sesama. Saling memberi bukan hanya dalam berbentuk materil saja. Akan tetapi banyak pilihan yang akan menjadi cara anda mewujudkan rasa syukur. Sudah siapkah Anda tuntuk berbagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar